Hujan tak kunjung berhenti seolah mereka menikmati berjatuhan di muka bumi. Pagi ini mencium aroma sejuk hujan bersama secangkir teh trubruk hangat. Pohon dan tanaman sekitar pun ikut menemani. Pohon manga, pohon pisang raja, Ketela pohon, Jeruk, Belimbing, Bungan-bunga dan tanaman brambang merah yang baru tampak setelah di tanamai beberapa hari lalu. Ah musik instrumental yang diputar di di youtube menambah sensasi kedamaian. Ini masih menunggu gorengan tempe yang digoreng tipis dan kering.

Sesekali hirupan teh tiap paragrap bacaan atau satu halaman. Walaupun hujan pagi ini tak menyurutkan orang-orang menjalani aktivitas, tampak dengan cangkul dan sabitnya menuju sawah, katanya sambil berjalan semangat menyampaikan jika minggu depan, panen padi mulai tiba.

Suasana hujan seperti ini dan tanah-tanah yang siap membuat orang terjatuh karena licin dan tidak fokusnya kita mengingatkan insiden puluhan tahun silam. Bersama-sama rekan sepantaran mengunjungi pohon manga yang buah dan baunya sangat khas nan menggoda. Kami sibuk mencari potongan-potongan kayu atau sebongkah batu sekepal. Wuttttt ! lemparan ke arah mangga. Gagal. Lalu mencoba lagi. Gagal lagi. Mencoba Lagi. Dapat dan jatuh di semak belukar.Berlari dan licinya bumi yang tidak bersahabat. Persis potongan tanaman yang lincip menancap di pelipis mata. Ah merah berkucur, bertambah banyak dengan adanya aliran hujan. Menangi ?, tentu, tapi tak tampak air mata karena Hujan.

Jika sahabat sedang menyembunyikan kesedihan, berHujanlah, pasti tak tampak.

Semuah nasihat yang mendalam dari Tire Liye pagi ini dengan semakin derasnya hujan.

Hanya pohon berbuah yang dilempari batu. Semakin lebat dan ranum buahnya. Maka semakin banyak yang melemparinya. Jadi orang benci, orang marah, menyakiti, menuduh , memfitnah, menjelek-jelekan itu adalah rumus alami. Tetap focus, terus produktif, , berbuah lebat bagi manfaat banyak orang dibandingkan mengurus si tukang lempar batu.

Bapak Pendidikan kita juga memberika nasihat, Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu , hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya.

Datang lagi tambahan cemilan “Cengkaruk”. Cengkaruk yaitu nasi yang dikeringkan lalau digoreng. Sebutan gaulnya. PopRice. Hehe..

Apakah di tempat sahabat juga demikian, hujan ?. Yukk nikmati dengan bercerita riang bersama keluarga. Siaplan pula santapan ringan nan hangat.