Medan, 8 September 2019. Alhamdulillah berkesempatan berkumpul dengan adik-adik penerus kita ini. Mereka adalah kelas 1 sampai 6. Sehabis olahraga pagi, mereka berbaris rapi selayaknya barisan upacara. Mulai dari kiri kelas 1. Mereka adalah kita puluhan tahun silam. Persis. Hanya saja zaman yang berbeda. Masih ingat teknologi paling canggih zaman kita?. Hape ?, tentu tidak. Hal yang paling saya ingat adalah saat sore malam takbiran. Karena hanya saat-saat itu mushola di pasang speaker. Speaker untuk takbiran. Pak Dhe In namanya. Beliau yang saat itu mempunyai speaker untuk di sewa untuk orang yang punya gawe. TV..?. Saya biasaya diajak nonton TV di rumah mbah dongkol. Mbah dongkol adalah mantan kepala desa. Peraturanya adalah tertip, jangan berisik.baris belakang. dipesenin bapak saya, kentut jangan berbunyi. Hehe. Ada sahabat yang kangen zaman dulu.?..


Saat ini teknologi datang. Internet. Jika teknologi ini tidak tepat guna bagi anak-anak kita sekarang atau bagi adik-adik ini berdampak padi diri sendiri. Bahaya konten pornografi, kecanduan internet (game dll), informasi yang tidak tersharing, tidak maksimal menggali potensi diri (misal saja plagiat mengerjakan tugas sekokah), membuat pribadi anti sosial dan terutama kesehatan.


Terus bagimana peran sahabat untuk mengurangi dampak-dampak tersebut?.
Tidak lupa berpesan pada adik-adik ini untuk menghormati bapak/ibu guru dan menyayangi teman. Karena itu tandanya murid budiman. Masih ingat lagu itu?, lagu masa-masa kita dulu..hehe..
Sebagai penutup kita bersama-sama menyanyikan lagu Garuda Pancasila.

Selamat sore sahabat, selamat bersama buah hati tersayang. Selamat menyiapkan generasi kita berikutnya..